Jumat, 20 Mei 2011

BAHASA INDONESIA KELAS VIII (2)

EVALUATION OF LEARNING

KELAS VIII

BAHASA INDONESIA


Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !

1. Anda jelaskan maksud dari slogan “ Berani kotor itu baik “ dan “terlambat lebih baik dari pada tidak sama sekali”.

2. Bacalah puisi berikut ini!

besar pengorbanan yang Engkau berikan
tak satu’pun langkah’mu yg tak berarti di hidupku
kau keluarkan semua tenaga’mu untuk melahirkan’ku
meski semua yang terbaik telah ku berikan pada’mu
itu semua tak akan bisa menggantikan semua

secoret kata ini, kutuliskan
betapa besar pengorbanan’mu untuk anak’mu
kini aku bisa memahami,
betapa berartinya diri’mu di dunia’ku

tak mampu aku membalas semua pengorbanan’mu
hanya menghormati dan memberi yang terbaik untuk’mu
meski tak besar,

aku terus berusaha untuk bisa membuat diri’mu tersenyum melihat anak’mu

IBU terimakasih, kasih dan pengorbanan’mu akan terus aku ingat.

oleh : soebaidi

a. Apa tema puisi diatas ?

b. Apa maksud puisi itu di tulis ?

c. Buatlah sebuah puisi dengan tema bebas?

3. Tuliskan beberapa jenis majas disertai dengan contoh kalimatnya. ( minimal 5 majas )

4. Bacalah cerita dibawah ini, untuk menjawab soal ini.

a. Tuliskan tokoh, latar dan karakter dari masing – masing tokoh.

b. Pesan apa yang di sampaikan dalam cerita tersebut?

c. Tuliskan sinopsis dari cerita tersebut.

d. Apa tema cerita tersebut

e. Judul apa yang tepat untuk cerita tersebut.

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya
Suaminya sudah lama meninggal karena sakit
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.
Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: “Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi

Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”

Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya

Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap
Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung
pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari
di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi

Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya”

Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan
Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman

Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya

Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba

Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang

Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada
Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat

Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah

Tahukah anda apa yang terjadi?

Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah
dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi,
dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan
Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya

5. Isilah puisi rumpang dibawah ini dengan benar !

Berita Kepada Kawan
Perjalanan ini … (1) sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak … (2) yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Tubuhku terguncang di … (3) batu jalanan
Hati bergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi … (4)
Gembala kecil menangis sedih
Kawan coba dengar apa … ( 5 )
Ketika ia … ( 6 ) mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut … ( 7 ) semuanya
Kepada karang, kepada … ( 8 ), kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku … ( 9 ) terpaku menatap langit
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan … ( 10 ) dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Ebiet G. Ade

Tidak ada komentar:

Posting Komentar